Rabu, 02 Maret 2016

Kain Batik Tulis Halus || Batik Tulis Yogyakarta

Kain Batik Klasik Yogyakarta
Kain batik klasik adalah kain batik dengan motif kuno / klasik yang biasanya hanya dipakai oleh anggota kerajaan. Seiring dengan berkembangnya waktu, batik jenis ini juga tidak hanya digunakan oleh orang-orang di lingkungan kerajaan atau keraton. Motif kain batik klasik biasanya terdapat makna filosofis pada setiap motifnya.

1.Kain Batik Tulis Motif Sida Luhur

 

Kain batik Motif Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) memiliki makna mengenai pengharapan agar pemakainya menjadi manusia yang berbudi luhur dan dapat menjadi panutan. Motif ini juga dipakai oleh pengantin Jawa ataupun dalam upacara tradisi mitoni (upacara adat Jawa ketika usia kandungan 7 bulan)


2. Kain Batik Tulis Motif Wahyu Temurun



Pola dalam motif batik wahyu tumurun memiliki makna serta filosofi tertentu. Pola mahkota terbang yang menjadi motif utama menyimbolkan kemuliaan. Filosofinya menggambarkan pengharapan agar para pemakainya mendapat petunjuk, berkah, rahmat, dan anugerah yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Pengharapan untuk mencapai keberhasilan dalam meraih cita-cita, kedudukan ataupun pangkat. Sedangkan dalam hal khusus seperti pernikahan, motif ini menyiratkan berkah kehidupan lahir batin dalam kehidupan berumah tangga, keharmonisan dan kebahagiaan yang langgeng dan terjaga selama-lamanya. Dalamnya makna kehidupan rumah tangga inilah yang membuat motif wahyu tumurun dipilih sebagai motif khusus yang sering dikenakan dalam upacara pernikahan adat Jawa.
Source: https://fitline.com/


3. Kain Batik Tulis Motif Parang Klithik


Batik Parang merupakan salah satu motif dasar batik Jawa yang paling tua di Indonesia. Batik jenis Parang memiliki makna yang tinggi dan mempunyai nilai yang besar dalam filosofinya. Salah satu jenisnya adalah Parang Klitik.

Motif ini merupakan pola parang dengan stilasi yang halus, ukurannya pun lebih kecil dan juga menggambarkan citra feminin. Motif ini melambangkan kelemah-lembutan, perilaku halus dan bijaksana. Biasanya motif ini digunakan oleh para puteri raja.

Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Batik_Parang

4. Kain Batik Tulis Motif Semen Gurdo



Semen berasal dari kata semi yang artinya tumbuh, sehingga diartikan sebagai kehidupan yang semi (kehidupan yang berkembang atau makmur).
Batik motif Semen memiliki beberapa ragam, salah satunya Semen Gurdo (Garuda). Motif ini digunakan untuk pesta. Makna filosofis dari motif batik ini adalah mengenai pengharapan agar pemakainya mendapatkan berkah dan berwibawa. Source: www.museumbatik.com


5. Kain Batik Tulis Motif Nitik



Motif batik Nitik Yogyakarta berasal dari pengaruh luar negri yang berkembang di pantai utara laut jawa
dan akhirnya berkembang di pedalaman menjadi motif yang indah. Pengaruh ini berasal dari padagang Gujarat, mereka membawa dagangan berupa kain tenun dan kain sutera khas Gujarat. Motif pada kain tersebut berbentuk geometris yang sangat indah seperti yang dapat dilihat dalam motif Batik Nitik. Gambar tersebut adalah varian dari motif Batik Nitik yakni berupa motif Batik Nitik Randu Seling.
Source: batiktulis.com, belajar-senibudaya.blogspot.co.id/2011/10/motif-batik-nusantara.html

6. Kain Batik Tulis Motif Limaran


Motif batik Limaran biasanya digunakan dalam upacara tradisi Labuhan.

Source: http://berbudayauntukindonesia.blogspot.co.id/2010/06/mengenal-tentang-batik.html?m=1

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1129/upacara-labuhan-kesultanan-yogyakarta